Sumbersalak – Sejumlah kelompok pertanian
Pertanian Organik Desa Sumbersalak melakukan kunjungan di desa Ranuwurung
kecamatan Randuagung kabupaten Lumajang. Kunjungan ini bertemakan “menuju
pertanian sehat”. Dalam kunjungannya, seluruh kelompok akan belajar tentang
pembuatan bokhasi kotoran hewan, probiotik dan pupuk organik cair berbahan urin
kotoran hewan. Rabu,25/05/2016
Ketua kelompok pendampingan pertanian menyebutkan
bahwa seluruh peserta sangat antusias dalam kunjungan ini, hal ini terlihat
dari persiapan yang dilakukan jauh hari sebelumnya. “saya dan teman-teman
sangat antusias dalam kunjungan ini. Alat dan bahan yang dibutuhkan sudah kami
persiapkan. Semoga perjalanannya berjalan dengan lancar dan mendapatkan manfaat
atas ilmu yang didapat”. Ungkap Muzakki selaku ketua kelompok.
Kelompok pertanian dari Sumbersalak ini tiba di lokasi
pukul 10.30 WIB. Selanjutnya kegiatan pembelajaran dimulai dengan materi
pembuatan probiotik sebagai materi pertama. Kushaeri selaku pemateri
menjelaskan bahwa probiotik sangat penting untuk tanaman. “Probiotik memegang
peran penting dalam budidaya pertanian sehat, dalam probiotik ini terdapat 8
mikroba yang kita ambil dari sayur dan buah-buahan yang telah bapak-bapak dan
ibu-ibu bawa. Dengan probiotik ini pula kita dapat menfermentasi pupuk
anorganik, pupuk kandang, pestisida nabati dsb”. Tutur Kushaeri.
Materi berikutnya tentang pembuatan bokashi kotoran
hewan. Seluruh peserta diajak untuk melihat langsung proses pembuatan bokashi.
Bahan yang dibutuhkan adalah kotoran kambing halus, sekam padi, dedak halus,
dolomit, probiotik, molase dan air secukupnya. Dalam pembuatan bokashi ini
harus dilakukan secara teliti dan telaten. Suhu dan kelembaban harus
disesuaikan. “jangan sampai terlalu lembab dan terlalu kering, setiap hari kita
harus mengeceknya selama 1 minggu untuk mengukur suhu dan kelembaban bahan
bokashi yang kita buat”. Jelas Kushaeri.
Tidak selesai pada materi pembuatan probiotik dan
bokashi, segenap peserta sangat antusias untuk bercerita dan meminta saran
tentang kondisi pertanian yang dialami di masing-masing tempat. Seperti Jazuli
yang menceritakan pengalamannya dalam membersihkan dan membuang rumen kambing
atau sapi pasca proses penyembelihan. “saran sering membersihkan bagian perut
sapi dan kambing lalu membuangnya begitu saja, apakah rumen ini bisa digunakan
untuk pupuk??”. Tanya Jazuli. Menurut keterangan Kushaeri rumen sapi atau
kambing ini kaya sekali bakteri baik akan sangat baik apabila rumen ini kita
gunakan sebagai campuran probiotik tadi, hasil produksi dapat diprediksi
semakin meningkat.
Mengkahiri materi yang disampaikan, Kushaeri sangat
bangga dengan semangat kelompok pertanian Sumbersalak. “saya sangat bangga
dengan semanga bapak-bapak dan ibu-ibu ini, tolong tetap dijaga, semoga
kedepannya lagi kita bisa bertemu lagi dengan ilmu-ilmu baru, dengan
karya-karya baru. Ayo bersama-sama menuju pertanian yang sehat. Kalau masih ada
pertanyaan dan cerita-cerita yang belum disampaikan, silahkan hubungi saya
kapan saja.” Tutup Khusairi mengkahiri materi. (nim22)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar