Minggu, 11 September 2016

JALAN DESA RUSAK PARAH, WARGA BERHARAP DAPAT PERHATIAN PEMERINTAH


Warga Desa Sumbersalak  Kecamatan Ledokombo keluhkan kondisi jalan penghubung antar dusun sepanjang 5 Kilometer  di desa mereka yang rusak parah. Hampir sepanjang jalan di
desa ini aspalnya telah mengelupas dan hanya tersisa bebatuan-bebatuan kecil, sehingga menyulitkan para pengendara melintasinya, karena licin dan tidak halus. Terlebih lagi, jalanan akan lebih berbahaya saat musim hujan.
Kondisi jalan yang mengalami kerusakan parah  mulai terlihat setelah memasuki dusun Karang Anyar.  Sangat ironis, kerusakan jalan tersebut sudah dirasakan oleh warga sudah bertahun tahun  namun sampai hari ini belum ada perbaikan.
Warga desa yang masih berada di wilayah Kabupaten Jember  ini berharap segera ada perbaikan jalan (aspal). “ Kami berharap jalan yang sangat penting bagi kelancaran perekonomian masyarakat ini segera diperbaiki, apalagi sebagian besar jalan desa sudah mengalami jalan yang sangat rusak parah yang tidak kunjung diaspal,” kata Fathol , salah seorang pemuda desa di karang Anyar Desa Sumbersalak kepada Team Redaksi Sumbersalak (TIRES), Jum’at (12/08/2018).
Senada dikatakan oleh Ilham  warga lainnya . Dia mengatakan dalam Akun facebooknya jika melintas ia harus ekstra hati-hati karena banyak batu koral terlepas dari aspal. “Jika tidak hati-hati ban motor bisa slip dan motor oleng dan bisa memakan Korban,” Tulis Ilham
“Sangat memalukan ketika ada warga dari luar kota akan berkunjung ke desa Sumbesalak, lebih lebih desa Sumbersalak sudah mulai ramai di datangi para wisatawan karena Keindahan Alamnya  dan banyaknya Air terjun yang selalu ramai dikunjungi oleh para wisatawan ”.Lanjut dalam Tulisan di aku  facebooknya.
Kepala Desa Sumbersalak, Abdul Haki Membenarkan, terkait kondisi jalan yang rusak dirasakan warganya  dan sampai hari ini belum ada perbaikan. “Ya memang benar keluhan warga tersebut tentang jalan rusak didesa ini,”saya dan warga yang berasal dari dusun lainya juga, dan insya Allah di tahun  ini akan diaspal karena sudah tertera di RPJMDes Tahun  2016” ujar Haki.(Iwan)


PEMUDA DESA SUMBERSALAK DILATIH PEKA TERHADAP PERMASALAHAN DESA

Sejumlah pemuda yang mewakili empat Dusun di desa Sumbersalak terlibat aktif melaksanakan kegiatan diskusi Rutin yang dilaksanakan setiap jum’at. Diskusi dimulai sejak awal Februari 2016 terlahir sejak diluncurnya website desa dan sistem Informasi Desa (SID) mulai diterapkan di desa Sumbersalak.
Keberadaan Sistem Informasi Desa yang di inisiasi oleh kamunitas Tanoker tersebut memancing minat sejumlah beberapa pemuda desa untuk mengisi beberapa konten yang ada di website desa tersebut. sehingga terbentuklah sebuah team yang bernama Team Redasi Sumbersalak kemudian disingkat menjadi TIRES.
Dalam perjalannanya team yang beranggotakan 13 orang tersebut membahas bagaimana sebaiknya cara  mengelola informasi desa yang dimulai dengan memanfaatkan potensi yang ada, baik terkait Sumber daya Alam (SDA) desa Sumbersalak yang kaya akan berbagai potensi wisata. Tidak hanya itu setiap pertemuannya Tires Juga membahas berbagai isu yang berkembang di desa sumbersalak utamanya isu terkait dengan perlindungan terhadap Buruh Migran  Indonesia yang berasal dari Desa Sumbersalak sehingga dapat juga mendukung pemerintah dalam meningkatkan perlindungan Buruh Migran Indonesia dan Keluarganya.
Pertemuan Team redaksi Sumbersalak selain bertujuan untuk berbagi wawasan dan pengalaman tentang pengembangan Sistem Informasi Desa, mereka juga mendapatkan materi tentang Jurnalistik, selain itu mereka juga  belajar tentang penguatan kapasitas pemuda desa dalam memberikan informasi kepada pihak pihak lain, baik warga desa, sektor swasta, maupun kepada beberapa media massa lainnya.
Kedepan harapan Tires agar pemerintah desa Sumbersalak bisa mengembangkan sistem informasi desa untuk memperkuat partisipasi masyarakat dan juga bentuk transparansi dan akuntabel.
Share


LIMBAH KAYU SUMBERSALAK DI EKSPORT KE KOREA SELATAN


Melimpahnya pabrik pengolahan kayu produksi di kecamatan Ledokombo , ternyata menarik minat Pemuda Asal Desa Sumbersalak yang membuka pabrik pengolahan limbah berbagai kayu yang kemudian di olah menjadi  pellet kayu sebagai alternatif  bahan bakar yang kemudian di ekspor korea Selatan
Pelet kayu merupakan  hasil pengolahan dari kayu bulat atau limbah kayu menjadi serbuk yang dipadatkan sehingga berbentuk silindris dengan diameter 6-10 mm dan panjang 1-3 cm dengan kepadatan rata-rata 650 kg/m3 atau 1,5 m3/ton. Pelet kayu banyak digunakan di Eropa dan Amerika sebagai sumber energi untuk pemanas ruangan pada musim dingin dan energi penghasil listrik (carbon for electricity), serta sebagai sumber energi di rumah tangga untuk keperluan memasak.  Pelet kayu menghasilkan rasio panas yang relatif tinggi antara output dan input-nya (19:1 hingga 20:1) dan energi sekitar 4,7kWh/kg. Dilansir dari www.aguraforestry.com 

Fathol,  mendapatkan limbah kayu tersebut berasal dari beberapa pabrik pengelolahan kayu yang limbahnya sudah tidak dimanfaatkan bahkan dibuang  oleh pemiliknya,  “ dari pada di buang dan tidak dimanfaatkan,  mendingan saya kumpulkan dan memanfaatkan limbah kayu tersebut dan diolah menjadi pellet kayu”. Katanya.
Menurutnya, dirinya mendapatkan tawaran untuk kerja sama dengan  seseorang Investor yang berkewargaan Korea Selatan yang sengaja bertandan kerumahnya, untuk mendirikan pabrik pengelohan limbah kayu dilahan miliknya

Dipilihnya Desa Sumbersalak menjadi pabrik pengelolahan limbah kayu, dikarenakan di Sumbersalak sebagai salah satu penghasil berbagai macam kayu di kabupaten Jember, bahkan sebagian warga banyak  menanami kebunnya dengan kayu sengon, mahoni, dan kayu lainnya. ‘ Kamu tau kan, banyak kayu sengon di daerah ini yang kemudian diolah dan di gergaji oleh bebrapa pengusaha, dan limbah serta bubuk kayu Banyak yang dibuang begitu saja, dan kamu harus menfaatkan limbah kayu tersebut”. Lanjut Fathol yang meniru Mr.I yang berkewargaan Korea Selatan Tersebut.

Menurut dia, dalam beberapa hari ini masih melaksanakan Uji coba untuk menggiling kayu, karena tidak mudah untuk mengawalinya, dibutuhkan  ketelitian dan penuh ke hati hatian agar hasilnya maksimal. “ Alhamdulillah di hari pertama saya melaksanakan Ujicoba ini mendapatkan pelet kayu sebanyak dua Karung sak . Dan di hari kedua mendapatkan pelet Kayu sebanyak enam sak”. Ungkapnya. Kedapan dia menarget hasil dari penggilingan kayu tersebut bisa mencapai satu ton Tiap Bulannya.

Kedepan dia berharap,  agar pemuda sumbersalak bisa bergabung dengan dirinya dan bisa menciptakan lapangan kerja sendiri.Iwan

LOKASI NGABUBURIT ASYIK DI SUMBERSALAK


Bagi umat Muslim yang sedang menjalankan ibadah puasa, berbuka puasa adalah hal yang paling dinantikan. Seringkali saat menanti beduk Maghrib berkumandang banyak waktu terluang dan menjadi kesempatan melakukan kegiatan untuk membunuh waktu. Salah satu kegiatan yang populer yang biasa dilakukan adalah: Ngabuburit!
Kata ngabuburit diartikan sebagai menunggu azan magrib menjelang berbuka puasa pada waktu Bulan Ramadan. Umumnya, orang-orang melakukan Ngabuburit pada jam 3-5 di sore hari. Biasanya mereka berkeliling naik motor sambil mencari panganan yang menarik untuk berbuka puasa nanti. Di beberapa tempat, Ngabuburit digunakan untuk kegiatan pesantren kilat atau pengajian menjelang buka puasa.
Ada banyak cara yang di lakukan warga Bumi Damarwulan atau Warga Desa Sumbersalak  saat menanti bedug azan magrib sebagai tanda waktunya berbuka puasa.
Ada yang bersantai di eks Stasiun Sumbersalak, ada juga yang membaca al-quran di masjid dan ada juga yang mendatangi lokasi lokasi wisata seperti air terjun pemandian Damarwulan dan lainya.
Hal ini terlihat, seperti di lokasi air terjun Air Terjun Anjasmoro, yang berada di didesa Sumbersalak Kecamatan Ledokombo Kabupaten Jember
Di Bulan Puasa seperti sekarang, Air terjun yang berjarak 30 Km kearah timur dari pusat Kota Jember, mulai ramai dikunjungi mulai pukul 15.00 pengunjung yang rata rata warga dari desa tetangga ini mulai mendatangi lokasi wisata alam tersebut. Dengan jarak tempuh beberapa menit dengan menggunakan kendaraan roda dua maupun Roda empat.
"Pemandangannya bagus, alamnya juga bagus, enak sebagai lokasi bersantai dan jaraknya juga dekat dari saya. Hampir setiap sore saya dan teman teman kesinii sembari menunggu sore hari menyambut buka puasa,"ungkap Novi, salah satu pengunjung dari kecamatan Silo .
Dikatakan Novi, pesona dan alam yang sangat bersahabat membuat ia dan teman temanya kadang lupa waktu. Selain bersantai, juga sempatkan berfoto dan mancing di Air terjun Anjasmoro Menurutnya, rasa lapar dan haus kadang tak terasa selama berada di lokasi air terjun.
"Daripada kita beraktifitas dengan hal hal negatif lebih baik kesini. Ibadah dapet, refresing dapet dan juga bisa mengenal wisata alam," ujarnya
Sementara, air terjun Anjasmoro di Desa Sumbersalak sendiri sangat menarik pandangan mata. air yang jatuh kebawah terlihat halus, putih jernih. Sementara air terjun tersebut terdapat 3 tangga , hingga semakin menarik terlebih jika untuk bagraound foto.

Tak hanya itu, dibebarapa bagian dinding air terjun juga tumbuh, tumbahan liar yang hijau. Menariknya lagi, sebagian tumbahan liar tersebut tumbuh dibalik air terjun. Dan uniknya lagi disekitar air terjun Anjasmoro terdapat banyak tumbunhan pohon bambu yang semakin melengkapi pemandangan di sekitar air terjun tersebut. Iwan

LIBUR LEBARAN, PENGUNJUNG SERBU OBJEK WISATA AIR TERJUN ANJASMORO



Lebaran hari ke-7, Salah Satu objek wisata di Kabupaten Jember Jawa Timur  dipadati pengunjung. Salah satu objek wisata yang diserbu pengunjung adalah air terjun Anjasmoro , yang berada di Desa Sumbersalak Kecamatan Ledokomb Kabupaten Jember Jawa Timur .

Objek wisata air yang masih asri tersebut, terlihat penuh sesak oleh warga lokal maupun warga luar daerah. Ada yang mandi menikmati kesegaran air, bermain, berfoto ria atau sekadar duduk menikmati keindahan  alam persawahan di arean air terjun Tersebut.

Walau masih minim fasilitas dan sentuhan pemerintah, semakin siang lokasi wisata air ini semakin penuh pengunjung. Tak sedikit yang membawa makanan untuk untuk dimakan di lokasi. Ratusan kenderaaan roda terlihat memadati lapangan parkir, yang telah disediakan oleh pengelola Air terjun Anjasmoro .

Anto (45), salah seorang pengunjung yang berasal dari kota Surabaya  , mengaku senang berwisata  ke air terjun Anjasmoro, disamping jarak tempuh yang tidak terlalu lama, biaya masuk ke lokasi objek wisata gratis dan hanya membayar uang parkir kendaraan roda empat Rp. 5.000.

Jika dibandingkan dengan objek wisata alam lainnya khususnya di Kabupaten Jember, air terjun anjasmoro murupakan Air terjun yang paling mudah aksesnya. Dan hanya berjarak beberapa meter saja dari area Parkir, dan pengunjung tidak harus bersusah payah untuk kesan disamping masih alami dan airnya juga masih jernih ," kata Anto, Selasa(12/7).

“ saya berharap kepada masyarakat agar membiarkan kondisi disekitaran air terjun dibiarkan secara alami, tidak usah medirikan bangunan secara prmanen. Karena itu akan merusak pemandangan di sekitar air terjun” . Sambung Anto

Namun, Anto juga tidak menampik, jika beberapa warung yang ada di sekitar air terjun Damar Wulan itu sangat menggangu. “ Seharusnya warung warung tersebut dibuatkan lokasi khusus untuk berjualan dan harus agak jauh dari lokasi air terjun”. Lanjutnya

"dan terakhir, Seyogianya Pemkab Jember lebih memperhatikan objek wisata air Terjun Anjasmoro inii, biar lebih rapi dan indah,tanpa mengurangi keasriannya" Tutup Anto (Iwan)


  

SUMBERSALAK DISERBU RIBUAN TRAIL

Menjamurnya event Adventure Trail di beberapa kota di Indonesia ternyata juga menjadi trend di Kabupaten Jember. Hal ini terlihat dari Ribuan pecinta motor trail dan para rider beradu kemampuan menaklukkan jalur desa Sumbersalak, pada Event nasional yang diselenggarakan tanggal 17 Juli 2016 START / FINISH di lahan Kosong di Desa Suren Kecamatan Ledokombo. Tidak tanggung tanggung rute yang

mereka lewati di desa Sumbersalak yang merupakan area pegunungan dan persawahan serta melewati hutan di lereng gunung raung yang merupakan jalur ekstreme yang tidak layak delewati kendaraan roda dua
Salah satu tantangan yang berat dalam adventure trail ini adalah melewati beberapa tebing di lahan milik perhutani yang ditanami Hutan Pinus yang dikenal dengan sebutan “ Cengkolan Macan” (Siku Harimau), yang merupakan tikungan tajam dan yang dihimpit dengan beberapa tebing yang curam
Menurut Abdul Haki selaku Kepala Desa Sumbersalak, dirinya menyambut dengan baik kedatangan rombongan Ribuan peserta trail, disamping sebagai ajang hiburan bagi masyarakatnya juga sebagai mempromosikan desa sebagai tujuan wisata.
“ kami sangat mengapresiasi kegiatan seperti ini, ini sangat membantu mengenalkan kepada peserta luas dan masyarakat luar daerah tentang keindahan Alam Sumbersalak”. Tuturnya
Sementara itu tampak sebagian masyarakat desa sumbersalak, menjadikan moment tersebut dijadikan sebagai tontonan gratis warga. Maklum event motor Trail seperti itu jarang ditemui di desa Sumbersalak, sehingga disejumlah lokasi disepanjang jalan desa yang dijadikan jalur adventure warga berbondong bondong melihat para penghobi motor ekstreme ini saat memacu kendaraannya.
“disini tadi juga ada yang melakukan atraksi trailnya dan menggangkat roda depannya dan jalannya juga cepat. Lumayan tidak usah bayar dan tidak jauh dari rumah’’. Ungkap Hamidah, warga setempat.


NGABUBURIT BARENG “GIE” ALA TIRES


Jumat merupakan hari rutin berkumpulnya Tim Redaksi Sumbersalak (TIRES). Tak terkecuali pada bulan Ramadhan seperti saat ini. Jumat kemarin (17/06/2016) adalah pertemuan pertama di bulan ramadhan ini, setelah pada minggu sebelumnya tertunda karena sebagian besar dari anggota berhalangan hadir. Acara kali ini bertempat di balai desa Sumbersalak, berlangsung mulai pukul 15.00- selesai berbuka bersama.  Jumat kemarin mengagendakan untuk nonton bareng (nobar) serta diskusi. Film yang rencananya akan diputar adalah Minggu pagi di Victoria park, namun belum setengah pemutaran film tersebut mengalami masalah pada tampilannya sehingga diganti dengan film yang lain. Namun hal tersebut tak menyurutkan semangat anggota TIRES untuk menontol film pilihan lainnya. “GIE” adalah film yang menjadi pilihan berikutnya. Penayangan film ini diluar konsep semula, yang rencananya akan menyuguhkan pembelajaran tentang dunia buruh migran pada film sebelumnya.
Sebelum pemutaran film dimulai, ada beberapa hal yang disampaikan oleh pendamping TIRES, utusan Tanoker Ledokombo yaitu Grasia Renata Lingga serta pemimpin umum TIRES, Iwan Joyo Suprapto, kaiitannya dengan berdirinya TIRES yang telah mendapat dukungan dari beberapa kalangan diluar sumbersalak dan ledokombo. Hal tersebut membawa angin segar bagi TIRES untuk semakin mantap berkarya dan mulai menyusun agenda terkait dukungan tersebut.
Acara kemudian dilanjutkan dengan nobar setelah diskusi usai. Selain ngabuburit dan diskusi rutin, tujuan nobar ini menurut Iwan adalah agar semangat yang ada film tersebut bisa menular pada anggota TIRES untuk melawa kesewenang-wenangan yang terjadi disekitar. Serta diharapkan setelah menonto film tersebut, semangat dan gairah menulis anggota semakin tajam dan TIRES semakin Independen seperti sosok GIE pada film tersebut.
“saya berharap setelah menonton film tersebut, kawan-kawan bisa mengambil contoh yang baik terutama sisi semangat juang sosok Gie, dan kawan-kawan TIRES bisa memperjuangkan nasib orang banyak yang harus dimulai dari diri sendiri , serta bisa mengkritisi kebijakan-kebijakan desa yang tidak maemihak pada rakyat sumbersalak”. Tegasnya.
Pada film tersebut memang terlihat sosok Gie yang sangat menentang pemerintahan pada masa itu melalui tulisan-tulisannya, hal ini dilakukan untuk memperjuangkan hak-hak rakyat. Organisasi Soe Hok Gie masih independen dan belum terpengaruh pada partai politik ataupun hal-hal yang mementikan suatu kelompok saja. Dari film tersebut kita juga dapat melihat bahwa kita harus tetap berjuang dan bertahan pada kebenaran untuk dapat melawan terhadap ketidak adilan.


Di KOTA PISANG : WARGA SUMBERSALAK BELAJAR MANFAATKAN KOTORAN HEWAN


Sumbersalak – Sejumlah kelompok  pertanian Pertanian Organik Desa  Sumbersalak melakukan kunjungan di desa Ranuwurung kecamatan Randuagung kabupaten Lumajang. Kunjungan ini bertemakan “menuju pertanian sehat”. Dalam kunjungannya, seluruh kelompok akan belajar tentang pembuatan bokhasi kotoran hewan, probiotik dan pupuk organik cair berbahan urin kotoran hewan. Rabu,25/05/2016
Ketua kelompok pendampingan pertanian menyebutkan bahwa seluruh peserta sangat antusias dalam kunjungan ini, hal ini terlihat dari persiapan yang dilakukan jauh hari sebelumnya. “saya dan teman-teman sangat antusias dalam kunjungan ini. Alat dan bahan yang dibutuhkan sudah kami persiapkan. Semoga perjalanannya berjalan dengan lancar dan mendapatkan manfaat atas ilmu yang didapat”. Ungkap Muzakki selaku ketua kelompok.
Kelompok pertanian dari Sumbersalak ini tiba di lokasi pukul 10.30 WIB. Selanjutnya kegiatan pembelajaran dimulai dengan materi pembuatan probiotik sebagai materi pertama. Kushaeri selaku pemateri menjelaskan bahwa probiotik sangat penting untuk tanaman. “Probiotik memegang peran penting dalam budidaya pertanian sehat, dalam probiotik ini terdapat 8 mikroba yang kita ambil dari sayur dan buah-buahan yang telah bapak-bapak dan ibu-ibu bawa. Dengan probiotik ini pula kita dapat menfermentasi pupuk anorganik, pupuk kandang, pestisida nabati dsb”. Tutur Kushaeri.
Materi berikutnya tentang pembuatan bokashi kotoran hewan. Seluruh peserta diajak untuk melihat langsung proses pembuatan bokashi. Bahan yang dibutuhkan adalah kotoran kambing halus, sekam padi, dedak halus, dolomit, probiotik, molase dan air secukupnya. Dalam pembuatan bokashi ini harus dilakukan secara teliti dan telaten. Suhu dan kelembaban harus disesuaikan. “jangan sampai terlalu lembab dan terlalu kering, setiap hari kita harus mengeceknya selama 1 minggu untuk mengukur suhu dan kelembaban bahan bokashi yang kita buat”. Jelas Kushaeri.
Tidak selesai pada materi pembuatan probiotik dan bokashi, segenap peserta sangat antusias untuk bercerita dan meminta saran tentang kondisi pertanian yang dialami di masing-masing tempat. Seperti Jazuli yang menceritakan pengalamannya dalam membersihkan dan membuang rumen kambing atau sapi pasca proses penyembelihan. “saran sering membersihkan bagian perut sapi dan kambing lalu membuangnya begitu saja, apakah rumen ini bisa digunakan untuk pupuk??”. Tanya Jazuli. Menurut keterangan Kushaeri rumen sapi atau kambing ini kaya sekali bakteri baik akan sangat baik apabila rumen ini kita gunakan sebagai campuran probiotik tadi, hasil produksi dapat diprediksi semakin meningkat.
Mengkahiri materi yang disampaikan, Kushaeri sangat bangga dengan semangat kelompok pertanian Sumbersalak. “saya sangat bangga dengan semanga bapak-bapak dan ibu-ibu ini, tolong tetap dijaga, semoga kedepannya lagi kita bisa bertemu lagi dengan ilmu-ilmu baru, dengan karya-karya baru. Ayo bersama-sama menuju pertanian yang sehat. Kalau masih ada pertanyaan dan cerita-cerita yang belum disampaikan, silahkan hubungi saya kapan saja.” Tutup Khusairi mengkahiri materi. (nim22)


MEMPERTAHANKAN TRADISI : PATROL BUKAN SEKEDAR MEMBANGUNKAN ORANG SAHUR

Keberadaan musik patrol memang tidak bisa dipisahkan dari bulan suci Ramadhan. Pasalnya keberadaan musik patrol yang identik dengan musik pembangun sahur ini dimainkan oleh anak-anak kecil menjelang waktu sahur. Meskipun terkadang juga ada orang dewasa yang berbaur dengan memainkan alat musik dari bahan apa adanya.
Patrol sendiri adalah kegiatan berkeliling membuat kegaduhan dengan alat musik tradisional, khususnya kentongan yang menjadi instrumen paling penting, dengan tujuan untuk membangunkan orang-orang untuk sahur, biasanya hal ini dilakukan oleh anak-anak dan remaja. walau sekarang mungkin banyak perkembangan dari segala aspeknya.
Seperti yang dilakukan oleh segerombolan anak anak   sumbersalak ini,  beragam cara untuk memeriahkan bulan Ramadan dengan tujuan saling mempererat tali silaturahim antar sesama Muslim, utamanya caranya yang unik membangunkan  masyarakat untuk bersantap sahur.
Mereka membentuk sebuah kelompok sekala kecil  kemudian mereka berteriak tariak sahur sahur dengan tujuan membangunkan masyarakat untuk bersantap sahur.
Alif, bocah kelas 2 SMP ini merupakan salah satu kelompok grup patrol mengaku jika setiap musim puasa dirinya dan temannya kerap melakukan patrol dan keliling merasuki perumahan yang padat penduduk “ Tujuan hanya membangunkan masyarkat agar tidak terlambat untuk bersantap sahur “ Katanya
Senada juga yang sampaikan Andre. Menurutnya,   musik patrol pembangun sahur ini dilakukan dengan senang hati. Sebab dengan musik patrol ini dia bisa berkumpul dengan teman-temannya yang lain. Biasanya kami keliling mulai pukul 02.00 hingga 03.00. Setelah puas berkeliling kami pulang untuk makan sahur bersama keluarga, jelasnya.

 Senang sekali rasanya bisa membangunkan tetangga untuk makan sahur dengan  memainkan alat musik patrol ini dilakukannya secara berkelompok sambil menunggu waktu sahur. ujarnya. (Iwan)




MENGINTIP KEGIATAN BUKA BERSAMA DI MASJID SUMBERSALAK

 
Hampir setiap hari di bulan Suci Rhamadan di masjid Quwatul Islam Desa Sumbersalak Kecamatan Ledokombo Kabupaten Jember selalu mengadakan buka bersama yang di dahului oleh sholat magrib berjammah.  Terlihat masyarakat berdatangan satu persatu untuk menjalankan salah satu Rukun Islam di Bulan suci Rhamadan. Itulah sekilas situasi yang terjadi hampir setiap sore di pelatarann masjid yang terletak di utara Eks Stasiun Kerata Api Sumbersalak ini. 
 
Salah satu Jamaah Masjid Quatul Islam, Bunasir 48 Tahun, mengatakan dirinya memang rutin Sholat fardhu Lima waktu dimasjid ini. Apalagi di bulan puasa ini dirinya makin datang lebih awal karena harus menyiapkan beberapa takjil dan makanan yang harus dipersiapkan untuk jamaah yang akan melakukan buka puasa di masjid Quwatul Islam “ Saya harus datang lebih awal kemasjid  karena harus mempersiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan ketersedian untuk berbuka puasa”. Ungkap muadzin  saat ditemui team Redaksi Sumbersalak di halaman Parkir masjid Quwatul Islam (21/06/2016)
 
Banyaknya jammah yang datang kemasjid Quwatul Islam Membuatnya sangat bahagia. Karena semakin banyak jamaah yang datang di semakin maka semakin banyak pula pahala yang ya dapati, dan ikut serta meramaikan masjid dalam segi Ibadah.
“ Fungsi masjid Bukan hanya sebagai tempat Sholat maupun berdzikir, namum biasa juga dimanfaat sebagai majlis taklim, dan musyawah diantara nya sebagai tempat untuk berbuka puasa seperti yang sudah dilakukan ssat ini.” Lanjut Bunasir
 
Ketika sholat magrib usai,  Puluhan Jamaahh bergegas untk melakukan acara  berbuka bersama yang telah disediakan oleh takmir masjid  Quwatul Islam. Hadir Dalam acara buka bersama tersebut Koordinator peresaudaraan  Guru Ngaji (Persada Agung) Se Kecamatan Ledokombo Ust. Abdul Halim yang memimpin doa Berbuka bersama.
 
“ saya berharap agar kegiatan Buka bersama yang telah rutin dilakukan setiap bulan suci Rhamdhon ini bisa meningkatnya kualitasnya dalam beribadah dan menjaga kerukunan antar sesama”. Kata Abdul Halim, Saat di temui Usai buka bersama. Iwan


WARGA ASING, PUJI PRODUK SUMBERSALAK

Sejumlah warga asing asal Inggris  berkunjung  kedesa Sumbersalak tepatnya di Dusun Paluombo Desa Sumbersalak Kec. Ledokombo Kabupaten Jember. Kedatangan bule bule tersebut disambut sangat antusias  oleh warga sekitar, Jum’at 26/05/2015
Wisatawan asing yang berasal dari  negeri ratu elizabeth tersebut adalah  Bill Vorley, PhD dan Seth Cookk, Phd mereka merupakan utusan dari International Institute For environment and development sebuah Lembaga swadaya masyarakat (LSM) Internasional  yang bergerak  dibidang Lingkungan yang berpusat di London. Turut mendampingi kegiatan meraka adalah perwakilan dari HIVOS Jakarta, yakni  Silvana paath dan Quentries Regar.
Dalam kegiatannya di desa Sumbersalak bule bule tersebut meninjau langsung tentang makanan sehat  yang berkelanjutan yang dilakukan oleh beberapa kelompok dampingan diantaranya Kripik, ladrang, kerupuk pedas dan lain sebagainya. Tidak hanya itu, wisatawan manca negara tersebut membeli langsung untuk oleh oleh untuk di bawa kenegaranya.
Selain meninjau dan mencicipi makan ringan  pria yang aktif di beberapa LSM Internasional tersebut juga menghampiri  Kelompok Pertanian Organik “ Kencana Wungu ”  disana mereka melihat langsung proses pembuatan Pupuk Organik yang terbuat dari beberapa limbah diantaranya Pupuk organik yang terbuat dari batang Pisang, Cangkang  telur dan pupuk cair yang terbuat dari sisa batang rokok “ Otes/Bucengan” serta beberapa tanaman Organik.
Dalam sambutannya, mereka mengapresiasi langkah langkah yang dilakukan oleh masyarakat desa Sumbersalak, karena dalam pembuatan makanan ringan maupun pembuatan pupuk organik tidak mencampuri dengan bahan bahan kimia dan melibatkan beberapa unsur dari masyarakat menengah ke bawah yakni berupa kelompok dampingan yang dibentuk oleh Komunitas Tanoker.

Sebelumnya, mereka juga mengunjungi Komunitas Tanoker Ledokombo dengan didampingi oleh camat Ledokombo Hery Setiawan, mereka juga bertatap langsung dengan ibu  ibu mantan buruh Migran yang saat ini memproduksi makanan sehattanpa bahan pengawet.(One Tires)