Selasa, 12 Juli 2016

SUMBERSALAK GRATISKAN WARGANYA BIKIN KTP, KK & AKTE KELAHIRAN

 Dalam rangka mendukung Program Pemerintah penertiban identitas diri bagi warga  yang  berdomisili di suatu daerah,  Pemerintah Desa Sumbersalak Kecamatan Ledokombo yang berkerjasama dengan Dinas Kependudukan dan pencatatan Sipil (Disdukcapil)Kabupaten Jember  dalam melaksanakan pembuatan administrasi Kependudukan
Pelaksanaan pembuatan Administrasi Penduduk  yang Dimulai hari senin  24 Mei 2016 Hingga Menjelang Puasa yang bertempat di  pendopo Sumbersalak ini  mendapat antuisias warga. Selain cepat dan gratis, warga juga tidak direpotkan jarak tempuh yang jauh untuk membuat KTP, KK, maupun Akte Kelahiran.
Ika Indawati, Kepala Urusan Pemerintahan  Desa Sumbersalak menjelaskan, “ program ini dilaksanakan guna mempermudah warga masyarakat yang akan membuat KTP, KK, ataupun Akte Kelahiran. Sehingga diharapkan kedepannya penduduk desa Sumbersalak  telah memiliki identitas secara keseluruhan yang sangat dibutuhkan dalam menunjang usaha, maupun berpergian tidak ada lagi kendala yang dikarnakan tidak mempunyai KTP, dengan alasan Kantor tempat  pelayanan pembuatan jauh,” ungkapnya.
Ika juga menambahkan, warga yang terdaftar pembuatan KTP, Akte Kelahiran, termasuk KK dihari ketiga ini sudah mencapai  hampir 300 orang, sementara dalam pembuatannya tidak dipungut biaya alias gratis.
Suherman salah satu warga sumbersalak, mengatakan dirinya merasa terbantu dengan diadakannya pembuatan akte kelahiran gratis ini, “ ketiga anak saya kesemuanya  masih belum punya akte kelahiran, dengan  adanya program ini saya sangat bersyukur dan terbantu untuk membuatnya, karena prosesnya sangat mudah dan tidak terbelit belit”. Ungkap pekerja buruh tani ini
“ Sekarang Mau ngurusi apa saja harus menggunakan KTP dan KK, lebih lebih ketika anak pertama saya akan masuk ke jenjang sekolah yang lebih tinggi itu pun masih dipintai Akte kelahiran. ” lanjut Suherman.
Abdul Haki, Kepala Desa Sumbersalak saat di temui Team Redaksi Sumbersalak (Tires), pihaknya menyambut baik kerjasama dengan pihak Pemerintah Kabupaten Jember, dalam hal ini Disdukcapil yang telah bersedia melaksanakan pembuatan KTP, KK, maupun Akte Kelahiran di Desanya, sehingga warga tidak jauh-jauh lagi ke kantor pelayanan tersebut. Hakki juga menghimbau bagi warganya  yang berdomisili di desanya yang masih belum memiliki administrasi kependudukan diharapkan sesegera mungkin untuk mengurusinya di balai desa Sumbersalak mumpung masih ada kesempatan yang baik. (Ones Tires)


“LEBIH ENAK KALAU ADA IBU”


Lailatul faizah adalah salah satu anak yang mandiri. Sudah tiga tahun dia ditinggal oleh ibunya ke Malaysia. Semenjak kepergian ibunya, Faiz panggilannya tinggal bersama ayah dan adiknya. Selama ibunya pergi, Faizlah yang memasak, mencuci, dan menjaga adiknya.
“Kadang-kadang kalau bapak tidak kerja, pekerjaan  rumah di bantu bapak”, ungkap Faiz.
Faiz sekarang harus merelakan waktu bermain dan berkumpul dengan teman sebayanya. Karena ia mendapat tugas baru untuk mengerjakan pekerjaan rumah tangga dan mengurus adiknya. Sedangkan sang ayah harus bekerja menjadi buruh tani, sambil lalu menunggu kiriman dari ibunya yang diterima 5 bulan sekali.
“lebih enak kalau ada ibu, bisa kumpul bersama dan saya tidak perlu melakukan semua pekerjaan rumah”, ujar Faiz, mencoba untuk lebih kuat.
Faiz yang kini duduk di bangku kelas VI Madrasah Ibtida’iyah (MI) Nurul Ulum Sumbersalak kecamatan Ledokombo, Jember ini merupakan anak berprestasi di sekolah. Meskipun jadwalnya yang padat untuk mengurus pekerjaan rumah dan menjaga adiknya, Faiz tetap meluangkan waktu yang sempit untuk belajar. Di pagi hari dia bersekolah, sepulang dari sekolah, ia langsung mengerjakan tugas-tugas di rumah dan mengurus adiknya,. Pada sore hari, dia kembali belajar di madrasah diniah (Madin) hingga menjelang malam. Setelahnya Faiz langsung pergi untuk mengaji. Saat pulang mengaji itulah, Faiz meluangkan waktu unuk belajar sambil mengulang pelajaran yang diterimanya disekolah.
Bulan Mei ini, Ia akan diwisuda atas kelulusannya. Namun harapan untuk berkumpul dengan sang ibu belum bisa terwujud. Ibunya tidak dapat kembali ke Indonesia tahun ini.
“Saya berharap ibu pulang bulan Mei, soalnya saya akan diwisuda. Saya berharap ada ibu saat saya diwisuda nanti. Tapi ternyata ibu tidak bisa pulang bulan ini”, Ucapnya dengan suara bergetar. (Dyah-Red)


KREATIF, MASYARAKAT SUMBERSALAK MANFAATKAN SAMPAH MENJADI PUPUK


Sumbersalak – Kegiatan pendampingan pertanian untuk bapak-bapak dan ibu-ibu di desa Sumbersalak ternyata membuahkan hasil. Bapak- bapak dan ibu – ibu melakukan percobaan tentang pengaruh penggunaan beberapa pupuk dan pestisida organik terhadap pertumbuhan tanaman terong tomat dan cabai. Seluruh anggota dibagi menjadi 4 tim yang beranggotakan 4 – 5 orang.
Tim 1 menggunakan pupuk cangkang telur dan pestisida daun sirsak untuk mengetahui bagaimana pengaruhnya terhadap tanaman tomat terong dan cabai. Tim 2 menggunakan pupuk kulit pisang dan pestisida babandotan. Tim 3 menggunakan pupuk batang pisang dan pestisida daun pepaya. Sedangkan pupuk daun bambu dan pestisida puntung rokok digunakan tim 4 dalam percobaan tersebut. Penanaman awal dilakukan pada tanggal 15 Maret 2016, dan hingga saat ini tanaman telah berumur 41 HST* (25/4).
Perbandingan hasil tanaman setiap tim cukup unik. Untuk tim 1 dengan menggunakan cangkang telur dan pestisida daun sirsak menghasilkan pertumbuhan yang meningkat setiap minggunya, hal ini terlihat dari hasil pengukuran tinggi tanaman dan jumlah daun. Penggunaan pupuk kulit pisang dan pestisida babandotan yang diaplikasikan oleh tim 2 tidak terlihat hasil yang cukup baik dimana pertumbuhan tanaman semakin berkurang pada setiap pengamatan sehingga perlakuan ini tidak disarankan untuk diaplikasikan dimusim hujan untuk hasil yang lebih baik. Tim 3 tidak melakukan pemupukan dan penyemprotan secara intensif sehingga beberapa tanaman mati akibat kurangnya nutrisi pada tanaman.
Hasil yang cukup unik yaitu pada percobaan yang dilakukan oleh tim 4, dimana bahan yang seharusnya digunakan untuk pestisida justru diaplikasikan sebagai pupuk organik. Namun, hasilnya sangat mengejutkan. Bagaimana tidak, tinggi dan jumlah daun pada setiap pengamatan selalu meningkat dan tidak ditemukan penyakit maupun hama yang menyerang tanaman, kondisi tanaman sangat subur dan segar. Pada tanaman tomat telah terlihat adanya bunga dan bakal buah pada tanaman. Sungguh merupakan hasil yang tak terduga. Pupuk yang digunakan yaitu dari puntung rokok, tembakau hitam, dan daun papaya yang direndam selama satu malam.
Berdasarkan hasil percobaan dapat direkomendasikan penggunaan pupuk organik yang cocok untuk diaplikasikan pada tanaman tomat, terong dan cabai adalah pupuk berbahan cangkang telur dan pupuk dari rendaman puntung rokok yang dikombinasikan dengan tembakau hitam dan daun papaya. Aplikasikan 2 – 3 kali seminggu untuk hasil yang optimal.

Oleh: Nur Izzatul Maulidah

Kantor Pariwisata Jember, Siap Dukung Potensi Alam Air Terjun Damar Wulan

 

JEMBER – Kantor Pariwisata Kabupaten Jember, siap dukung potensi wisata alam air terjun, “Damar Wulan” di Dusun Salak, Desa Sumber Salak Kecamatan Ledokombo.
Dikatakan oleh Kasi Sarana dan Obyek Wisata Kabupaten Jember, Naning Benty, kalau Jember utara sangat banyak potensi wisata alam, yang memiliki potensi untuk dikembangkan.
“Kami sudah survey ke lapangan, memang sangat bagus sekali, kami sangat mendukung dan akan mencoba membantu bagaimana bisa membawa dampak positif bagi masyarakat sekitar,” tuturnya saat ditemui di kantor Pariwisata Jember.
Ditambahkannya, kalau selama ini, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan pemerintah setempat untuk membahas hal tersebut.
“Air terjun “Damar Wulan” yang perlu dibenahi adalah rute akses jalan menuju ketempat tersebut, begitu juga lahan parkirnya,” imbuhnya..
Naning juga mengatakan, akan mencoba mengajukan anggaran kepada pemerintah untuk membantu memajukan obyek wisata tersebut.
“Kami akan mengupayakan, walaupun anggarannya tidak seberapa, kita akan tetap suport, karena yang kami proritaskan 5 titik tempat wisata yang ada di Kabupaten Jember.” Pungkasnya. (*)

http://suarajatimpost.com/kantor-pariwisata-jember-siap-dukung-potensi-alam-air-terjun-damar-wulan/