Lailatul faizah adalah salah satu anak
yang mandiri. Sudah tiga tahun dia ditinggal oleh ibunya ke Malaysia. Semenjak
kepergian ibunya, Faiz panggilannya tinggal bersama ayah dan adiknya. Selama
ibunya pergi, Faizlah yang memasak, mencuci, dan menjaga adiknya.
“Kadang-kadang kalau bapak tidak kerja,
pekerjaan rumah di bantu bapak”, ungkap Faiz.
Faiz sekarang harus merelakan waktu bermain dan
berkumpul dengan teman sebayanya. Karena ia mendapat tugas baru untuk
mengerjakan pekerjaan rumah tangga dan mengurus adiknya. Sedangkan sang ayah
harus bekerja menjadi buruh tani, sambil lalu menunggu kiriman dari ibunya yang
diterima 5 bulan sekali.
“lebih enak kalau ada ibu, bisa kumpul bersama dan
saya tidak perlu melakukan semua pekerjaan rumah”, ujar Faiz, mencoba untuk
lebih kuat.
Faiz yang kini duduk di bangku kelas VI Madrasah
Ibtida’iyah (MI) Nurul Ulum Sumbersalak kecamatan Ledokombo, Jember ini
merupakan anak berprestasi di sekolah. Meskipun jadwalnya yang padat untuk
mengurus pekerjaan rumah dan menjaga adiknya, Faiz tetap meluangkan waktu yang
sempit untuk belajar. Di pagi hari dia bersekolah, sepulang dari sekolah, ia
langsung mengerjakan tugas-tugas di rumah dan mengurus adiknya,. Pada sore
hari, dia kembali belajar di madrasah diniah (Madin) hingga menjelang malam.
Setelahnya Faiz langsung pergi untuk mengaji. Saat pulang mengaji itulah, Faiz
meluangkan waktu unuk belajar sambil mengulang pelajaran yang diterimanya
disekolah.
Bulan Mei ini, Ia akan diwisuda atas kelulusannya.
Namun harapan untuk berkumpul dengan sang ibu belum bisa terwujud. Ibunya tidak
dapat kembali ke Indonesia tahun ini.
“Saya berharap ibu pulang bulan Mei, soalnya saya akan
diwisuda. Saya berharap ada ibu saat saya diwisuda nanti. Tapi ternyata ibu tidak
bisa pulang bulan ini”, Ucapnya dengan suara bergetar. (Dyah-Red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar