Peresmian Desa Peduli Buruh Migran ( DESBUMI ) Sumbersalak
Bersama Menteri Ketenagakerjaan RI Hanif Dhakiri |
SELASA, 25 Nopember 2015 Desa Sumbersalak terlihat semarak dan ramai. Beberapa masyarakat dan aparat desa terlihat sibuk. Anak-anak dengan persiapan aneka rupa juga tak mau kalah. Mereka terlihat gembira dan antusias. Ini merupakan hari terakhir rangkaian acara Jambore Buruh Migran yang sudah berlangsung sejak tiga hari. Warga Sumbersalak sedang menantikan kedatangan Hanif Dhakiri selaku Menteri Ketenagakerjaan Indonesia yang dicanangkan akan resmikan desa peduli buruh migran dan keluarganya (DESBUMI) pertama di Jember.
Hadir Juga Rektor Unej Dr. H. Moh Hasan dan Driketur Migran Care Anis Hidayah |
Acara dimulai terlebih dahulu oleh Bapak Untung Supriyadi Ketua BPD dengan sosialisasi rancangan Peraturan Desa Sumbersalak Nomor 05 Tahun 2015 tentang Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia dan Anggota Keluarganya Asal Desa Sumbersalak. Beberapa peserta terlihat harap-harap cemas dan seringkali menanyakan tentang kepastian kedatangan Kementerian Tenaga Kerja. Namun hal tersebut tak mengurangi harapan masyarakat dan anak-anak di sana yang sudah melakukan persiapan sejak beberapa minggu terakhir.
Pukul 19.00 drum band dan musik perkusi dari anak-anak Ledokombo mulai riuh dibunyikan untuk mengiringi kedatangan rombongan Menteri Ketenagakerjaan, Migrant Care, Rektor Universitas Jember, Camat Ledokombo dan beberapa aparat desa setempat. Puluhan buruh migrant desa Sumbersalak yang sudah menantikan kedatangan beliau sejak sore juga mulai tenang dan terlihat bahagia. Setelah beramah tamah dengan beberapa warga dan aparatur desa, pada pukul 19.22 Hanif Dhakiri memberikan sambutan.
Dalam sambutannya, Hanif menyampaikan beberapa motivasi kepada para Buruh Migran agar tidak minder. Dengan bangga Ia menceritakan tentang kehidupan Ibunya yang dulu juga sebagai BMI di Arab Saudi selama 6 tahun. Selain itu, banyak permasalahan ketenagakerjaan yang diceritakan dengan gaya ringan dan humor. Setelah memberikan sam
butan, Hanif didaulat untuk menabuh gong dan menandatangani simbolisasi peresmian di atas prasasti. Hal tersebut disambut riuh oleh semua yang hadir. Anak-anak buruh migran yang hadir juga bernyanyi-nyanyi riang sebagai tanda suka cita atas peristiwa tersebut.
Dalam kesempatan tersebut juga dilangsungkan dialog antara Menteri Ketenagakerjaan dan peserta yang hadir. Kesempatan ini disambut antusias. Begitu dibuka, ada banyak yang mengacungkan tangan untuk mengajukan pertanyaan.
butan, Hanif didaulat untuk menabuh gong dan menandatangani simbolisasi peresmian di atas prasasti. Hal tersebut disambut riuh oleh semua yang hadir. Anak-anak buruh migran yang hadir juga bernyanyi-nyanyi riang sebagai tanda suka cita atas peristiwa tersebut.
Dalam kesempatan tersebut juga dilangsungkan dialog antara Menteri Ketenagakerjaan dan peserta yang hadir. Kesempatan ini disambut antusias. Begitu dibuka, ada banyak yang mengacungkan tangan untuk mengajukan pertanyaan.
Salah satu peserta ada yang melemparkan kekecewaan karena tidak hadirnya Joko Widodo selaku Presiden Republik Indonesia. Ada banyak harapan yang ingin disampaikan oleh warga Sumbersalak kepada Presiden.
Faiq, salah satu anak buruh migran juga menyampaikan sederet harapan yang seringkali membuat Hanif terlihat tertegun. Dengan keterbatasannya, Faiq mencoba menyampaikan apa yang selama ini dia alami. Tentang jauh dari orang tua dan kurangnya perhatian. Ia juga mengeluhkan tentang perceraian yang seringkali terjadi pada keluarga buruh migran. Hal tersebut tentu saja menambah beban pada anak-anak buruh migran. Selain itu, Faiq juga berharap agar kementerian ketenagakerjaaan menyediakan lapangan pekerjaan bagi para BMI (Buruh Migran Indonesia) agar mereka tak kembali bekerja di luar negeri. Hanif menanggapi dengan membuat komitmen dan berjanji bahwa negara akan selalu hadir dan berusaha menyelesaikan permasalahan yang dialami oleh BMI.
Pembentukan Desbumi ini diharapkan dapat menyediakan informasi yang kredibel tentang BMI. Apapun yang menyangkut BMI semuanya harus melalui Desbumi. Hal ini bertujuan agar para warga Sumbersalak yang ingin menjadi BMI tidak lagi terkecoh oleh calo-calo yang merugikan. Dalam hal ini Desa Sumbersalak dibantu dan didukung sepenuhnya oleh Komunitas Tanoker Ledokombo di bawah pimpinan Suporahardjo. Di akhir paparannya, Hanif Dhakiri menyampaikan sebuah motivasi yang didapatnya dari Ibunda tercinta. Hal tersebut ditujukan kepada anak-anak BMI. “Bahwa jika ingin maju lihatlah ke atas, dan jika ingin materi lihatlah ke bawah” katanya dengan nada penuh smengat dan memotivasi
Setelah dialog selesai, Hanif menyempatkan diri untuk meninjau kinerja Desbumi dan pusat informasi yang ada di dalamnya. Sebelum meninggalkan balai desa Sumbersalak, Menteri Ketenagakerjaan juga meninjau hasil pameran yang sebagian barang-barangnya dibuat oleh para BMI dan anak-anak BMI. Acara selesai dengan harapan-harapan yang dipegang erat oleh para warga Sumbersalak untuk keadilan BMI yang lebih baik untuk kedepannya
Diambil dari TANOKER · NOVEMBER 26, 2015