SUMBERSALAK yang terdiri dari kata Sumber yang berarti Sumber Mata Air dan Salak
artinya Buah salak, Menurut sejarah
konon di Desa sumbersalak terdapat sumber mata air yang berada tepat di bawah
Pohon Salak. Bahkan menurut cerita versi lain ada yang berpendapat bahwa “
SALAK “ diambil dari kata “ SELLAK ”(Bahasa Madura) yang artinya Berdesakan.
Berarti Sumbersalak Adalah Sumbermata Air Yang berdesakan. Pada kenyataanya desa Sumbersalak banyak mata air yang muncul di sekitar sawah
atau tepat lainnya dan terbesar adalah Mata air yang terdapat di Dusun Karang
Anyar dan Dusun Juroju. Untuk mata air yang berada di dusun Karang Anyar ,sampai
sekarang masih mengalir deras dan diambil untuk Air Bersih dan di alirkan ke
desa desa di kecamatan Ledokombo. Ternyata air tersebut masih melimpah dan
mengalir ke saluran irigasi, dan lebih bagusnya lagi di sekitar Mata Air Di
kedua Dusun tersebut itu tumbuh tanaman sayur yang dahulu kala sebagai tanaman
liar namun akhirnya sekarang sudah di budi daya oleh warga kedua dusun tersebut
sampai sekarang bahkan sudah mencukupi
pasar luar kota. Tanaman sayur tersebut adalah selada air yang juga disebut
oleh warga Desa Sumbersalak khususnya Selada
Air dengan sebutan Arnong.

Yang cukup menarik, selada air telah diisukan berkhasiat memperkuat daya
tahan tubuh, terhadap serangan kanker paru-paru. Kandungan selada air antara
lain zat besi, kalsium, asam folic, vitamin A, dan C. Selain untuk kanker,
selada air juga berkhasiat melancarkan air seni (diuretik), mengeluarkan dahak
(ekspektoran), menurunkan tekanan darah, dan anti oksidan. Sosok selada air
sangat khas, batang dan daunnya, sangat lunak. Rasa serta aromanya juga khas.
Di pasar swalayan besar, selalu ada selada air, bersama dengan sayuran lain,.
Harga selada air juga relatif murah, jika dibandingkan dengan sayuran lainnya.
Selada air biasa dimakan mentah sebagai lalap (salad). Di warung dan
restoran ayam atau ikan goreng, sering disajikan lalap selada air, selain lalap
lain seperti kemangi, poh-pohan, dan timun. Rasa selada air mentah getir dan
pahit, mirip dengan rasa caisim (sawi bakso). Sebab mereka masih satu famili.
Namun rasa getir dan pahit ini akan hilang apabila selada air direbus. Cara
merebus selada air juga beda dengan merebus daun pepaya atau daun singkong.
Pertama air dididihkan. Setelah air mendidih, selada air dimasukkan, dan
seketika itu juga api dimatikan, atau dikecilkan. Kalau api tetap besar, selada
air akan menjadi sangat lunak, dan citarasanya akan hilang.

Saya hendri dari ciwidey kab bandung klo masih kekurangan stok selada air buat pasar bisa hubungi saya di 082117927566 kebetulan saya pengusaha selada air dikawasan ciwidey kab bandung
BalasHapus